PRESENTASI KASUS ANESTESI
Disusun Oleh Mohamad Fikih
SMF ANESTESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UPN “VETERAN” JAKARTA
RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk operasi yang direncanakan secera elektif tersedia waktu berhari-hari untuk pemeriksaan klinik dan laboratorium, serta persiapan operasinya. Teknik anestesi dapat direncanakan dalam keadaan tidak terburu-buru. Jalan dan luasnya operasi sudah dapat direncanakan, waktu untuk operasi elektif terdapat di pihak ahli anestesi. (1)
Pada bedah gawat darurat, faktor waktu yang sangat berharga ini tidak ada lagi. Dokter anestesi dihadapkan kepada tugas dengan waktu persiapan yang sangat singkat, mungkin 1 jam atau kurang. Sehingga harus dicapai kompromi antara pendekatan ideal dan kondisi anestesi optimal yang dapat diberikan untuk menunjang intervensi bedah gawat darurat ini. (2)
Banyak bedah gawat darurat masih dapat ditangguhkan pelaksanaannya selama 1 jam atau lebih untuk persiapan yang lebih baik, kecuali keadaan di bawah ini : (1, 2)
Disusun Oleh Mohamad Fikih
SMF ANESTESIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UPN “VETERAN” JAKARTA
RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk operasi yang direncanakan secera elektif tersedia waktu berhari-hari untuk pemeriksaan klinik dan laboratorium, serta persiapan operasinya. Teknik anestesi dapat direncanakan dalam keadaan tidak terburu-buru. Jalan dan luasnya operasi sudah dapat direncanakan, waktu untuk operasi elektif terdapat di pihak ahli anestesi. (1)
Pada bedah gawat darurat, faktor waktu yang sangat berharga ini tidak ada lagi. Dokter anestesi dihadapkan kepada tugas dengan waktu persiapan yang sangat singkat, mungkin 1 jam atau kurang. Sehingga harus dicapai kompromi antara pendekatan ideal dan kondisi anestesi optimal yang dapat diberikan untuk menunjang intervensi bedah gawat darurat ini. (2)
Banyak bedah gawat darurat masih dapat ditangguhkan pelaksanaannya selama 1 jam atau lebih untuk persiapan yang lebih baik, kecuali keadaan di bawah ini : (1, 2)
SYARAT PEMBERIAN ANESTESI UMUM PADA PEMBEDAHAN DARURAT